MENJAMURNYA PKL LIAR DI DEPAN PASAR BARU GRESIK BIKIN RESAH PEMILIK STAND RESMI
Gresik | wongbodhojournalist.site – Keberadaan pedagang kaki lima (PKL liar) di depan Pasar Baru Gresik semakin lama semakin membuat sepi pedagang yang menempati stand resmi. Para pembeli lebih memilih berbelanja di PKL liar, sehingga pedagang di dalam pasar mengalami penurunan omzet hingga merugi, bahkan ada yang terpaksa menutup usahanya.
Pada 29 Januari 2025, para pedagang Pasar Baru Gresik (stand resmi) melakukan aksi mogok membayar retribusi. Salah satu alasan mendasar adalah semakin banyaknya PKL liar yang berjualan di depan pasar. Salah satu pengurus Pasar Baru Gresik, yang tidak mau disebut namanya, mengungkapkan bahwa upaya-upaya untuk sosialisasi dan audiensi dengan pihak UPT Pasar, Satpol PP, bahkan Dishub, tidak pernah membuahkan hasil. Hal ini diduga karena adanya oknum yang bermain dengan melakukan pungli kepada PKL liar, sehingga mereka merasa aman berjualan di depan Pasar Baru Gresik. Akibatnya, para pedagang yang menempati stand resmi semakin terpuruk karena sepi pembeli dan kalah bersaing.
Para pedagang yang memiliki stand resmi selama ini telah membayar retribusi serta ikut serta dalam pemberdayaan UMKM yang sah secara legalitas dan mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gresik dalam rangka pembangunan daerah.
Dampak terbesar dirasakan oleh pedagang sayur, di mana banyak kios yang akhirnya tutup karena dagangan tidak laku. "Banyak pedagang sayur yang terpaksa tutup karena sepinya pembeli," ujar salah satu pedagang di stand resmi Pasar Baru Gresik.
Munculnya istilah baru bagi PKL liar, yakni "Pasar Bayangan," semakin memperparah kondisi pedagang resmi yang kehilangan pelanggan. Aksi mogok bayar retribusi akan berlangsung hingga pemerintah daerah, UPT Pasar, dan Dishub menyelesaikan permasalahan yang dialami pengguna stand resmi Pasar Baru Gresik.
BERSAMBUNG
Redaksi: Jurnalis Tim Wong Bodho
Posting Komentar