PWI LASKAR SABILILLAH: Bukan Pemecah, Tapi Penjaga Marwah NU yang Sesungguhnya
www.wongbodhojournalist.site
Di tengah hiruk pikuk perpolitikan ormas dan tarik-menarik kepentingan antar elite, Perjuangan Wali Songo Indonesia – Laskar Sabilillah (PWI LS) kembali disudutkan. Kali ini datang langsung dari pengurus tertinggi PBNU, yang menuduh PWI LS sebagai pemecah belah umat.
Tapi pertanyaannya sederhana: siapa yang sebenarnya sedang memecah belah?
Perlu dicatat, PWI LS bukan organisasi struktural NU. Tapi anggotanya? 98% adalah NU tulen. NU kultural. NU yang masih punya hati. NU yang masih peduli sejarah dan marwahnya. Mereka bukan musuh, tapi justru benteng terakhir yang menjaga NU dari penghinaan, pembelokan sejarah, dan penghancuran jati diri.
Bayangkan, ketika Muassis NU seperti Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dihina, digoblok-goblokkan, bahkan disamakan dengan "bakul sampah", adakah PBNU bergerak? Ketika Gus Dur dibutakan, Kyai Ma’ruf Amin disebut “babi”, Banser dikafir-kafirkan, Gus Yaqut diiblis-ibliskan — siapa yang berdiri di depan? PWI Laskar Sabilillah!
Bukan cuma pasang badan, mereka melawan. Mereka menyelamatkan NU — bukan dari luar, tapi dari dalam.
PWI LS tak pernah gentar meski tanpa pengakuan PBNU.
Lalu sekarang PBNU justru balik menuduh? Menyudutkan? Hanya karena PWI LS masih punya keberanian untuk berkata: “Yang salah ya salah. Sekalipun datang dari PBNU sendiri.”
Seperti dawuh agung dari KH As’ad Syamsul Arifin, Situbondo:
> "Kalaupun ada kebijakan yang salah, jangan diikuti. Walaupun kebijakan itu datangnya dari PBNU sekalipun."
PWI LS bukan haus pengakuan. Tapi jika PBNU memang berani mengklaim dukungan atas pengakuan nasab Baklawi yang diklaim menyambung ke Rasulullah — maka buktikan!
Kami minta:
1. Uji DNA
2. Dari sisi ilmiah, mana jalur nasabnya?3.Mana pengakuan resmi dari Naqabah Internasional?
Jangan berlindung di balik jubah ulama jika tak bisa membuktikan kebenaran. Jangan atasnamakan umat jika tak siap diuji kebenaran klaimnya.
PWI Laskar Sabilillah bukan sedang membelah. Kami sedang merapatkan barisan. Melindungi marwah NU. Menjaga jejak para wali. Melanjutkan perjuangan kiai-kiai kami yang dulu hanya membawa kitab dan keikhlasan, bukan amplop dan panggung.
Dan kami tegaskan:
> Perjuangan Wali Songo Indonesia – Laskar Sabilillah TIDAK AKAN KENDOR. Tidak akan lemah. Tidak akan mundur.
Sekalipun tanpa pengakuan dari PBNU.
Redaksi: WBJ team
Posting Komentar