GRESIK – Peringatan haul agung Sunan Giri ke-520 yang digelar di Kompleks Makam Sunan Giri, Gresik, berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan. Acara tahunan ini menarik ribuan jamaah dari berbagai daerah, termasuk Gresik, Jombang, Sidoarjo, dan Lamongan. Sebagai wujud partisipasi dan kepedulian, komunitas Wong Bodho Pondok Mburi membuka dapur umum yang menyediakan 8.000 porsi makan dan minum gratis untuk para peziarah dan warga yang hadir.

Rangkaian acara pengajian ini turut dihadiri oleh ulama ternama, KH. Achmad Muwafik dari Yogyakarta dan KH. Masrihan Asy’Ari dari Mojokerto, serta puluhan alim ulama se-Kabupaten Gresik. Acara ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus meneladani perjuangan Sunan Giri dalam menyebarkan agama Islam.

Menurut Gus Muhammad Sukhoiri, S.H., pendiri sekaligus pengasuh Wong Bodho Pondok Mburi, dapur umum yang mereka selenggarakan merupakan tradisi istikamah setiap tahun pada peringatan haul Sunan Giri. “Alhamdulillah, situasi kondusif dan masyarakat tertib selama prosesi berlangsung,” ucap Gus Adab, salah satu panitia, menunjukkan keberhasilan acara yang berjalan lancar.

Kelancaran acara juga tak lepas dari peran pengamanan yang solid dari berbagai pihak. Puluhan anggota Passer Wong Bodho, sebuah organisasi yang didirikan oleh Gus Sukhoiri, turut mengamankan lokasi. Mereka didampingi oleh anggota Banser Gresik yang dikoordinasi oleh Pak Sutrisno. Keberadaan mereka memastikan acara berjalan tertib dan aman dari awal hingga akhir.

Gus Sukhoiri secara khusus menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat, terutama Kapolda Jatim, Kapolres Gresik, dan Koramil yang telah menerjunkan anggotanya untuk membantu pengamanan. Ia juga mengapresiasi masyarakat Gresik dan seluruh rekan-rekan Wong Bodho yang telah bergotong-royong menyukseskan acara ini. Kolaborasi lintas sektor ini membuktikan bahwa semangat persatuan dan kepedulian masih sangat kuat di kalangan masyarakat.

(Red/WBJ)