Banyuwangi | 

https://www.wongbodhojournalist.site/

 – Maraknya pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang kerap berujung pada eksploitasi manusia, mendorong berbagai elemen masyarakat di Banyuwangi untuk bersatu. Direktur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bhakti Bina Karya sekaligus pemimpin PT Andromeda Graha, Maftohin Rossy atau yang akrab disapa Genta, menginisiasi langkah konkret dengan menggelar buka puasa bersama berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi masyarakat di Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi, pada Minggu (16/03/2025).  

Acara ini dihadiri oleh berbagai organisasi, termasuk Balawangi, Pegasus, Awalindo, Pemuda Pancasila, serta sejumlah elemen lainnya yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan tenaga kerja ilegal.  

Dalam kesempatan tersebut, Genta menyoroti bahaya sindikat PMI ilegal yang tidak hanya menyalurkan tenaga kerja secara tidak sah, tetapi juga kerap menjadi kedok tindak kejahatan serius, seperti perdagangan manusia, perekrutan kurir narkoba, eksploitasi di situs judi online, hingga perdagangan pekerja seks.  

"Banyak PMI yang berangkat tanpa perlindungan hukum dan akhirnya terjebak dalam eksploitasi. Sindikat ini harus kita perangi bersama," tegas Genta.  

Ia juga menekankan bahwa keberadaan LPK resmi seperti Bhakti Bina Karya sangat penting untuk memberikan pembekalan kepada calon PMI sebelum mereka diberangkatkan melalui jalur resmi, seperti yang dilakukan PT Andromeda.  

"Perbedaan lembaga resmi dan ilegal itu sangat jelas. Yang resmi wajib menyetorkan deposit kepada pemerintah dan mengikuti semua prosedur. Sementara yang ilegal, mereka hanya mencari keuntungan tanpa peduli keselamatan pekerja," tambahnya.  

Ketua Ormas Balawangi, Rizal Azizi, menyambut baik sinergi antara LPK dan organisasi masyarakat ini. Menurutnya, edukasi terhadap masyarakat mengenai bahaya jalur ilegal sangat diperlukan untuk menekan angka korban eksploitasi PMI.  

Dengan langkah ini, diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat, serta jaringan sindikat PMI ilegal dapat diberantas hingga ke akar-akarnya.

Redaksi: YMK & urnalis Tim Wong Bodho