Dukung Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo, Banyuwangi Bangun Kolaborasi dengan Banyak Pihak
BANYUWANGI | https://www.wongbodhojournalist.site/ – Dalam upaya mendukung salah satu program Asta Cita Presiden Prabowo, yakni swasembada pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi membangun kolaborasi dengan berbagai pihak. Kerja sama ini bertujuan untuk mencapai target swasembada pangan daerah, khususnya dalam hal luas tanam padi dan serapan gabah petani.
Upaya tersebut diwujudkan melalui Penandatanganan Komitmen Bersama Realisasi Percepatan Serapan Gabah atau Beras dalam Mencapai Swasembada Pangan Banyuwangi, yang berlangsung dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan di Kantor Pemkab Banyuwangi pada Kamis (13/3/2025).
“Presiden telah menetapkan program Asta Cita, salah satunya swasembada pangan. Ini menjadi mandat bagi daerah untuk merealisasikannya. Oleh karena itu, kolaborasi dari semua pemangku kepentingan diperlukan agar upaya ini dapat berjalan optimal dan sesuai target,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh berbagai pihak, antara lain Dandim 0825 Letkol Arh Joko Sukoyo, Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Dwiana Puspita, Perwakilan Polres Banyuwangi, jajaran Pemkab, Ketua Persatuan Perusahaan Penggilingan Padi, serta Perwakilan Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Kecamatan.
Kegiatan ini juga diikuti oleh Danramil se-Banyuwangi, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian dari 20 kecamatan, Ketua Gapoktan Kecamatan, serta Perwakilan Kelompok Tani dari seluruh kecamatan di Banyuwangi.
“Terima kasih atas komitmen bersama yang telah dilakukan. Semua pihak harus berkontribusi dalam mewujudkan target swasembada pangan daerah,” kata Ipuk.
Pemerintah pusat telah menetapkan target swasembada pangan untuk Banyuwangi, yaitu:
- Luas Tambah Tanam (LTT) padi sebesar 151.048 hektare.
- Target serapan gabah petani oleh Bulog sebesar 52.800 ton beras hingga April 2025.
Sebagai informasi, LTT merupakan luas lahan yang ditanami padi dan dipanen dalam satu tahun. Pada tahun 2024, LTT Banyuwangi mencapai 119.651 hektare.
“Luas baku sawah di Banyuwangi hanya 62.941 hektare. Jika dalam setahun dilakukan dua kali musim tanam, maka baru tercapai 125.882 hektare LTT. Artinya, masih diperlukan tambahan luas tanam sekitar 30 ribu hektare pada tahun ini. Inilah yang harus kita upayakan bersama,” jelas Ipuk.
Untuk mencapai target LTT 2025, Pemkab Banyuwangi menerapkan beberapa langkah strategis, di antaranya:
- Memperketat izin pembangunan di atas lahan persawahan untuk melindungi luas lahan baku agar tidak terus berkurang.
- Meningkatkan produktivitas padi dengan mempercepat Indeks Pertanaman (IP) menggunakan bibit unggul yang berumur genjah (75 hari panen).
- Mengoptimalkan penggunaan pupuk alternatif, seperti pupuk hayati, Pupuk Organik Cair (POC), dan inovasi Rumah Pelayanan Pupuk Alternatif (RUPA).
- Meningkatkan mekanisasi pertanian dengan alat mesin pertanian (alsintan).
Sementara itu, Dandim 0825 Letkol Arh Joko Sukoyo menyatakan siap mendukung program pencapaian target swasembada pangan yang dijalankan oleh Pemkab Banyuwangi dan Bulog.
“Kami siap melakukan pendampingan dalam percepatan tanam padi, pengawalan proses panen, hingga penyerapan gabah oleh Bulog. Kita harus bekerja ekstra dan tidak bisa berjalan sendiri, harus bersama-sama,” tegas Dandim.
Redaksi: YMK & Jurnalis Tim Wong Bodho
Posting Komentar