Pemerintah Desa Temu Gelar Ruwa Desa, Lestarikan Tradisi Leluhur
Sidoarjo | wongbodhojournalist.site – Pemerintah Desa Temu, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, menyelenggarakan acara Ruwa Desa pada Sabtu (22/2), sebagai bentuk upaya melestarikan tradisi leluhur. Acara ini berlangsung dengan meriah, dihiasi oleh serangkaian kegiatan religius dan hiburan yang mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat.
Rangkaian acara dimulai sejak pagi hari dengan kegiatan Khatam Qur’an, yang kemudian dilanjutkan dengan Istighosah yang melibatkan ibu-ibu desa. Suasana acara semakin khidmat dengan lantunan sholawat yang menggema di Balai Desa Temu. Sebagai ungkapan rasa syukur, warga juga menggelar syukuran bersama, memanjatkan doa atas berkah yang telah diterima oleh desa mereka.
Pada malam hari, kemeriahan acara semakin terasa dengan pementasan seni ludruk yang dibawakan oleh kelompok IRAMA BARU dari Balongbendo. Pertunjukan ludruk ini menjadi daya tarik utama, karena seni tradisional tersebut kini semakin jarang ditemui. Warga terlihat sangat antusias menikmati pertunjukan tersebut, yang tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menyimpan makna budaya yang mendalam.
Acara ini turut dihadiri oleh Camat Prambon, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta berbagai elemen masyarakat Desa Temu. Kehadiran para pejabat daerah ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap upaya pelestarian budaya lokal yang terus dilakukan oleh masyarakat setempat.
Kepala Desa Temu, Petty Fitrianna, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Ruwa Desa bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempererat kebersamaan warga serta menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang ada.
“Tradisi ini harus terus dilestarikan agar generasi mendatang dapat mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri. Ruwa Desa menjadi momentum yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga serta meningkatkan nilai-nilai spiritual dan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Petty.
Masyarakat yang hadir tampak menikmati seluruh rangkaian acara dengan penuh semangat dari pagi hingga malam hari. Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, diharapkan tradisi Ruwa Desa ini dapat terus berlangsung setiap tahun, menjadi bagian dari identitas dan warisan budaya yang tak ternilai bagi Desa Temu.
Posting Komentar